Minggu, 26 Oktober 2014

colostomi

PERAWATAN COLOSTOMI


Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas
Keperawatan Medikal Bedah




Oleh
Kelompok X
Dias Bandaranaike
Risna Herawati
Nuryati
Kelas II B








AKADEMI PERAWATAN BUNTET PESANTREN CIREBON
TAHUN AJARAN 2014/2015

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI
            KATA PENGANTAR
            BAB I             : PENDAHULUAN
                                      A. Latar Belakang
                                      B. Tujuan
                                      C. Metode Penulisan
                                      D. Ruang Lingkup
                                      E. Sistematika Penulisan
            BAB II            : TINJAUAN TEORITIS
A.    Definisi Colostomi
B.     Indikasi Colostomi
C.     Jenis Colostomi Berdasarkan Lubang dan Lama Penggunaannya
D.    Komplikasi Colostomi
E.     Perawatan Colostomi
            BAB II            : PENUTUP
                                      A. Kesimpulan
                                      B. Saran
            DAFTAR PUSTAKA

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini yang berjudul Perawatan Colostomi. Shalawat serta salam tak lupa penulis panjatkan kepada junjungan nabi besar kita Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari jaman kebodohan hingga jaman berilmu seperti sekarang ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan dari segi isi maupun segi tulisan, untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat khusunya bagi penulis umumnya bagi kita semua.

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Kanker usus besar atau kanker kolorektal adalah salah satu dari penyakit kanker dengan prevalensi yang cukup tinggi. Kanker kolorektal merupakan keganasan atau pertumbuhan sel abnormal pada area usus besar dan rektum.
Penatalaksanaan pada kanker kolorektal meliputi penatalaksanaan medis, bedah dan keperawatan. Penatalaksanaan bedah dilakukan tergantung pada tingkat penyebaran dan lokasi tumor itu sendiri. Salah satu tindakan bedah ang dilakukan adalah dengan pembentukan kolostomi. y Mayers (1996) dalam Simanjuntak & Nurhidayah (2007) menyebutkan bahwa alasan paling sering dilakukannya tindakan kolostomi adalah adanya karsinoma pada kolon dan rektum  dimana karsinoma adalah tumor ganas yang tumbuh dari jaringan epitel. Kolostomi memungkinkan feses tetap keluar dari kolon meskipun terjadi obstruksi pada kolon yang diakibatkan oleh massa tumor.

B.     Tujuan
1.      Tujuan Umum
Menganalisis masalah kesehatan pada masyarakat perkotaan pada
kanker kolorektal dengan kondisi terpasang kolostomi
2.      Tujuan Khusus
a. Menganalisis masalah kesehatan masyarakat perkotaan pada kasus
kelolaan: kanker kolorektal
b.Menganalisis aplikasi asuhan keperawatan pasien dengan kolostomi

C.    Metode Penulisan
Penulisan makalah ini bersumber pada internet.
D.    Ruang Lingkup
Makalah ini membahas tentang pengertian colostomi , indikasi kolostomi, jenis dan cara perawatan colostomi.

E.     Sistematika Penulisan
DAFTAR ISI
            KATA PENGANTAR
            BAB I             : PENDAHULUAN
                                      A. Latar Belakang
                                      B. Tujuan
                                      C. Metode Penulisan
                                      D. Ruang Lingkup
                                      E. Sistematika Penulisan
            BAB II            : TINJAUAN TEORITIS
A.    Definisi Colostomi
B.     Indikasi Colostomi
C.     Jenis Colostomi Berdasarkan Lokasi dan Lama Penggunaannya
D.    Komplikasi Colostomi
E.     Perawatan Colostomi
            BAB II            : PENUTUP
                                      A. Kesimpulan
                                      B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
TINJAUAN TEORITIS


A.    Definisi Colostomi
Colostomi adalah membuat ostomi di kolon, dibentuk bila usus tersumbat oleh tumor (Harahap, 2006).
Kolostomi adalah Sebuah lubang buatan yang dibuat oleh dokter ahli bedah pada dinding abdomen untuk mengeluarkan feses (M. Bouwhuizen, 1991)
Colostomi adalah suatu operasi untuk membentuk suatu hubungan buatan antara colon dengan permukaan kulit pada dinding perut. Hubungan ini dapat bersifat sementara atau menetap selamanya. (llmu Bedah, Thiodorer Schrock, MD, 1983).
Colostomi merupakan Suatu tindakan membuat lubang pada kolon tranversum kanan maupun kiri Atau kolonutaneustomi yang disebut juga anus prenaturalis yang dibuat sementara atau menetap. Colostomy pada bayi dan anak hampir selalu merupakan tindakan gawat darurat, sedang pada orang dewasa merupakan keadaan yang pathologis. Colostomy pada bayi dan anak biasanya bersifat sementara. Colostomi dapat menimbulkan komplikasi dan perubahan konsep diri pasien.
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa colostomi merupakan suatu membuatan lubang di dinding perut dengan tujuan untuk mengeluarkan faces dapat bersifat sementara ataupun permanen.




B.     Indikasi Colostomi
1.      Atresia Ani , adalah kelainan congenital anus dimana anus tidak mempunyai lubang untuk mengeluarkan feces karena terjadi gangguan pemisahan kloaka yang terjadi saat kehamilan. Walaupun kelainan lubang anus akan mudah terbukti saat lahir, tetapi kelainan bisa terlewatkan bila tidak ada pemeriksaan yang cermat atau pemeriksaan perineum.
2.      Penyakit peradangan usus akut, Terjadi karena kotoran menumpuk dan menyumbat usus di bagian bawah yang membuat tak bisa BAB. Penumpukan kotoran di usus besar ini akan membuat pembusukan yang akhirnya menjadi radang usus.
3.      Tidak memiliki anus (imperforata anus), Kelainan ini biasanya diketahui sejak lahir. Diduga karena terjadi infeksi saat ibu hamil yang membuat konstruksi usus ke anus tidak lengkap hingga atau karena kelainan genetik.
4.      Hirschsprung, yaitu kelainan bawaan sejak lahir karena kondisi saraf di usus besar yang tidak berfungsi normal. Akibatnya kotoran akan menumpuk di usus bawah karena fungsi saraf yang mendorong kotoran keluar tidak berjalan. Kondisi ini membuat penderitanya terutama bayi tidak bisa BAB selama berminggu-minggu yang akhirnya timbul radang usus. Bagian usus yang tak ada persarafannya ini harus dibuang lewat operasi.

C.    Jenis Colostomi Berdasarkan Lubang dan Lama Penggunaannya
Berdasarkan lubang colostomy dibagi menjadi 3, yaitu :
1.      Single barreled stoma
Yaitu dibuat dari bagian proksimal usus. Segmen distal dapat dibuang atau ditutup. 
2.      Double barreled
 Biasanya meliputi kolon transversum. Kedua ujung kolon yang direksesi dikeluarkan melalui dinding abdominal mengakibatkan dua stoma.Stoma distal hanya mengalirkan mukus dan stoma proksimal mengalirkan feses.
3.      Kolostomi lop-lop
Yaitu kolon transversum dikeluarkan melalui dinding abdomen dan diikat ditempat dengan glass rod.Kemudian 5-10 hari usus membentuk adesi pada dinding abdomen, lubang dibuat dipermukaan terpajan dari usus dengan menggunakan pemotong. 

Kolostomi dibuat berdasarkan indikasi dan tujuan tertentu, sehingga jenisnya ada beberapa macam tergantung dari kebutuhan pasien. Kolostomi dapat dibuat secara permanen maupun sementara.
1.     Kolostomi Permanen
Pembuatan kolostomi permanen biasanya dilakukan apabila pasien sudah tidak memungkinkan untuk defekasi secara normal karena adanya keganasan, perlengketan, atau pengangkatan kolon sigmoid atau rectum sehingga tidak memungkinkan feses melalui anus. Kolostomi permanen biasanya berupa kolostomi single barrel (dengan satu ujung lubang.
2.     Kolostomi temporer/ sementara
Pembuatan kolostomi biasanya untuk tujuan dekompresi kolon atau untuk mengalirkan feses sementara dan kemudian kolon akan dikembalikan seperti semula dan abdomen ditutup kembali. Kolostomi temporer ini mempunyai dua ujung lubang yang dikeluarkan melalui abdomen yang disebut colostomy double barrel.

D.    Komplikasi Colostomi
Insidens komplikasi untuk pasien dengan kolostomi sedikit lebih tinggi dibandingkan pasien ileostomi. Beberapa komplikasi umum adalah prolaps stoma, perforasi, retraksi stoma, impaksi fekal dan iritasi kulit. Kebocoran dari sisi anastomotik dapat terjadi bila sisa segmen usus mengalami sakit atau lemah. Kebocoran dari anastomotik usus menyebabkan distensi abdomen dan kekakuan, peningkatan suhu, serta tanda shock. Perbaikan pembedahan diperlukan (Brunner dan Suddarth, 2000).
Pasien dengan kolostomi harus menghubungi dokter atau perawat bila ditemukan komplikasi seperti:
• bau yang tidak biasa yang berlangsung lebih dari seminggu. 
• perubahan ukuran dan bentuk dari stoma yang tidak biasa
• Obstruksi pada stoma dan / atau prolaps dari stoma tersebut.
• perdarahan yang berlebihan dari pembukaan stoma, atau jumlah sedang dalam kantong 
• cedera yang parah dari stoma. 
• perdarahan terus-menerus di peralihan antara stoma dan kulit.
• iritasi kulit kronis. 
• Stenosis dari stoma (penyempitan).

E.     Perawatan Colostomi
Perawatan Kolostomi adalah Membersihkan stoma kolostomi, kulit sekitar stoma dan mengganti kantong kolostomi secara berkala sesuai kebutuhan.

Tujuan
·         meningkatkan kebersihan klien
·         mencegah terjadinya infeksi
·         mencegah iritasi kulit sekitar stoma
·         mempertahankan kenyamanan kulit dan lingkungan sekitar stoma
Persiapan alat
1.      kantong kolostomi
2.      satu set ganti balutan (pinset anatomi, pinset cirrugis, kom kecil dan gunting)
3.      kapas
4.      kasa steril
5.      larutan NaCl
6.      zink salep/ zink oil
7.      betadin
8.      plester
9.      sepasang sarung tangan
10.  bengkok
11.  perlak dan pengalas
12.  kantong plastik
13.  tempat sampah
Pre interaksi
1.      mengecek dokumentasi / data klien
2.      mencuci tangan
3.      menyiapkan alat

Tahap orientasi
1.      memberikan salam kepada pasien, siapa nama pasien
2.      memperkenalkan diri, memberitahu tujuan dan prosedur tindakan
3.      menanyakan persetujuan dan kesiapan klien

Tahap kerja
1.      memberikan kesempatan pada klien untuk bertanya
2.      menanyakan keluhan utama klien
3.      jaga privasi klien
4.      menggunakan sarung tangan
5.      meletakkan perlak atau pengalas di bagian kanan/ kiri pasien sesuai letak stoma
6.      meletakkan bengkok diatas perlak didekatkan ketbuh klien
7.      mengobservasi produk stoma (warna, konsistensi, bau dll)
8.      membuka kantong kolostomi secara hati- hati dengan menggunakan pinset dan tangan kiri menekan kulit klien
9.      membersihkan kulit sekitar stoma dengan kapas NaCl/ kaps basah (air hangat)
10.  membersihkan stoma dengan sangat hati- hati menggunakan kapas NaCl/ kapas basah, hindari terjadinya perdarahan.
11.  mengeringkan kulit sekitar stoma dengan kasa steril
12.  observasi stoma dan kulit sekitar stoma
13.  memberikan zink salep/ zink oil (tipis- tipis) jika terdapat iritasi pada kulit sekitar stoma
14.  mengukur stoma dan membuat lubang kantong kolostomi sesuai ukuran stoma
15.  membuka salah satu sisi (sebagian) perekat kantong kolostomi
16.  menempelkan kantong kolostomi dengan posisi vertikal / horizontal sesuai kebutuhan
17.  menggunakan pinset untuk mempermudah memasukkan stoma melalui lubang kantong kolostomi
18.  membuka sisa perekat indari masuknya udara ke dalam kantong kolostomi
19.  merapikan klien
20.  melepas sarung tanga

Tahap terminasi
1.      mengevaluasi tindakan yang baru saja  dilakukan (subjektif dan objektif), hasil pembalutan: mudah lepas dapat mengganggu peredara darah, mengganggu gerakan dan lain- lain.
2.      berikan reinforcement positif pada klien
3.      merapikan dan kembalikan alat
4.      mencuci tangan
5.      mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan.

          sumber: SOP skill lab Akper Kabupaten Purworejo

 BAB III
PENUTUP

a.      Kesimpulan
Kolostomi merupakan salah satu pilihan tindakan pembedahan pada kanker. kolorektal yang dapat menimbulkan komplikasi dan perubahan konsep diri pasien. Colostomi dibagi menjadi dua yaitu permanen dan sementara. perawatan pasien dengan kolostomi yang perlu diperhatikan meliputi cara dan waktu mengganti kantong kolostomi, membersihkan stoma dan kulit peristomal, memantau kondisi stoma, dan melakukan irigasi kolostomi. Hal lain yang juga perlu dilakukan ialah memberikan edukasi terkait diet yang dibutuhkan pasien yang memiliki stoma,serta kebutuhan aktivitas pasien.

b.      Saran
Santos (2001) dalam Simanjuntak & Nurhidayah (2007) mengatakan bahwapembentukan stoma atau kolostomi dapat berdampak pada perubahan peran,harga diri, body image, seksual dan hubungan sosial. Beberapa pasien merasa tubuh mereka berada di luar kontrol, beberapa merasakan bahwa stoma mengatur hidup mereka merasa hilang rasa percaya diri.
(Kurnia, 2012). Klien dengan kolostomi akan beresiko untuk mengalami gambaran diri negatif. Oleh karena itu selama perawatan, perawat perlu memberikan dukungan agar pasien dapat menyesuaikan diri dalam pencapaian gambaran diri yang positif.








DAFTAR PUSTAKA

Smeltzer & Bare. (2002). Buku ajar keperawatan medical bedah. (Penerjemah:
Waluyo, A.). Jakarta: EGC
Sudoyo, W. A., dkk. (2006). Ilmu penyakit dalam. Edisi IV. Jakarta : Pusat
penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK UI
Canada Care Medical. (n.d). Colostomy care. 20 Mei 2013. http://

www.canadacaremedical.com/ostomy/ColostomyCare.php